CARA NABI MENGAJARKAN SHALAT PADA ANAK KECIL

Serial Prophetic Parenting
By M. Nadhif Khalyani

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ

CARA NABI MENGAJARKAN SHALAT PADA ANAK KECIL. Orang tua sering menjadi “inspektor” yang menginterogasi anak, apakah ia sudah sholat atau belum. Jika anak menjawab, sudah, lega-lah hati. Namun jika belum, “drama” pun diputar kembali, dan tensi bertambah saat anak tak kunjung beranjak dari tempatnya untuk mengambil air wudhu. Tanpa disadari, dalam memori anak, sholat terkesan menjadi momentum *”mengulang perintah”*. Mungkin itu sebabnya kalimat perintah orang tua ttg hal ini menjadi mudah diabaikan.
Maka sungguh betapa cermatnya, Nabi shallallahu ‘Alaihi wa sallam mengajarkan hal ini.
Dari Ibnu Abbas ia berkata,
“Saya pernah berada di sisi bibiku, Maimunah. Kemudian Nabi ﷺ datang setelah salat Isya, beliau lalu salat empat rakaat, kemudian beliau berdiri seraya berkata, “Apakah anak kecil itu sudah tidur?” Kemudian beliau berdiri salat, maka saya pun ikut berdiri dan salat di sisi kirinya, lantas beliau memegang tanganku dan menggeserku ke sisi kanannya.” (Sunan Darimi 1227)

Riilnya, Nabi sudah sholat Isya…
Namun beliau mengajak Ibnu Abbas sholat sunnah di rumah. Seolah sholat tersebut didesain menjadi momentum spiritual. Bahkan dalam hadits diatas, tidak ada dialog Beliau dengan Ibnu Abbas, “Hanya Shalat bersama.” Ini paksaan yang membuat trauma? Tidak…justru ini adalah fase spiritual dalam perkembangan kejiwaan anak.
Anak dilatih sholat diluar “jadwal wajib”, dilakukan bukan dengan perintah yang menegangkan, tetapi dilakukan dalam proses quality time yang cermat memperhatikan sisi spiritual dan kejiwaan sekaligus.
Tidakkah ayah dan bunda ingin sesekali model quality time seperti ini?
Baarakallohu fii kum.

—-
Artikel boleh dibagikan. Atau ajak keluarga masuk grup WA QERM. Semoga bermanfaat

Tinggalkan Balasan